Pendidikan Aqidah Akhlak adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan
bagi peranannya pada masa-masa yang akan datang. (Hasbullah, 2009: 134)
Aqidah berasal dari bahasa arab: ‘aqada-ya qidu-uqdatan
wa’aqidatan, artinya ikatan atau perjanjian. Maksudnya sesuatu yang menjadi
tempat bagi hati dan nurani terikat padanya (Rosihon Anwar, 2008: 13)
Dalam menjalani aqidah yang baik, diperlukan keimanan
yang kuat. Begitu juga dengan keimanan. Semakin besar keimanan sesorang, maka
aqidah yang dimilikinya pun harus semakin sempurna sesuai dengan syari’at.
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti dan
wajib dimilik oelh setiap manusia. Kepercayaan akan sebuah kebenaran yang dapat
diterima secara mudah oelh manusia berdasarkan akan dan fitra. Kebenaran yang
disematkan dalam hati, dan berusaha menolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan nilai kebenaran tersebut. Oleh sebab itu, dalam menerapakn hukum Islam,
diperlukan pemimpin yang benar-benar memiliki aqidah akhlak yang mulia karena
keduanya tidak luput dari tingkat keimanan seseorang.
Akhlak berasal dari bahasa Arab “Khuluq”, jamaknya
“khuluqun”, menurut “luqhat” diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabi’at. (Rosihon Anwar, 2008: 205)
Adapun pengertian akhlak
menurut Iman Al-Ghazali mengatakan bahwa akhlak ialah daya kekuatan (sifat)
yang tertanam dalam jiwa dan mendorong perbuatan-perbuatan spontan tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran. Jadi, akhlak merupakan sikap yang melekat pada
diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan.
(Rosihon, 2008: 206)
Aqidah dan akhlak merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan. Maka, menjaga aqidah akhlak merupakan hal penting bagi kita.
Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain dengan mempelajari ilmu-ilmu yang
menyangkut aqidah akhlak, hal-hal yang dapat merusak aqidah akhlak, menjauh kan
perbuatan-perbuatan yang merusak aqidah akhlak dan mengamalkan ilmu yang telah
kita pelajari.
Dalam Islam, dasar atau alat pengukur yang menyatakan
baik buruknya sifat seseorang itu adalah Al Qur’an dan As Sunnah Nabi SAW. Apa
yang baik menurut Al Qur’an dan As Sunnah, itulah yang baik untuk dijadikan
pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, apa yang buruk menurut Al
Qur’an dan As Sunnah, itulah yang tidak baik dan harus dijauhi.
Rasulallah
bersabda:
اِنَّمَا
بُعِثْتُ لِاُتَمِّمَ كَارِمَ الْاَخْلَاقِ
“Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Malik). (Rosihon
Anwar, 2008: 210)
Pengajaran Aqidah
Akhlak adalah program pengajaran yang membimbing murid agar mereka mengetahui,
memahami, meyakini aqidah Islamiyah serta mengamalkan akhlak Islami dalam pola
pikir, kepribadian maupun tingkah laku, baik dalam hubungan dengan Allah sesama
manusia maupun alam semesta.
Pengajaran Aqidah akhlak berfungsi untuk:
a. Pendorong peserta didik
dan mencintai aqidah Islam
b. Mendorong peserta didik
pandai mensyukuri nikmat Allah
c. Menumbuhkan kebiasaan
baik dalam hubungan dangan Allah sesama manusia dan alam
Pengajaran Aqidah Akhlak bertujuan:
a. Agar peserta didik dapat
memahami dan mengamalkan ajaran Islam dan menggunakannya sebagai pedoman hidup.
b. Membentuk manusia
berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam
c. Membentuk individu
peserta didik yang memilki keyakinan dan kepribadiannya yang tangguh.
Hal ini menunjukkan peran
penting aqidak akhlak dalam Islam.
0 Response to "Aqidah Akhlak"
Post a Comment