SELAMAT MENYAMBUT RAMADHAN 1435 H
Sebelum kita masuk dalam bulan yang penuh/bulan Ramadhan berkah mari kita
bayar hutang bagi yang masih mempunyai hutang puasa yang lebih penting lagi
mari kita sucikan diri dan hati supaya dalam menjalani ibadah bulan Ramadhan nanti
mendapat keberkahan.
Orang yang meninggalkan puasa ramdhan dengan ketentuan syar’i membayar
hutang puasanya dengan puasa di hari lain luar bulan ramadhan, dan ada juga
dengan cara fidyah.
ada yang cukup dengan puasa saja tidak dengan fidyah contohnya kaum hawa yang
ketika bulan puasa kedangan tamunya, namun ada juga yang cukup dengan fidyah
saja tidak dengan puasa contohnya orang yang sudah tua dan tidak sanggup lagi
untuk melakukan ibdah puasa lagi, selanjutnya ada juga yang harus membayar
puasa dengan keduanya (puasa dan fidyah) yaitu Ibu yang sedang hamil yang takut
akan kesehatan bayi dalam kandungannya (si Ibu boleh tidak puasa namun harus
membayarnya) dan yang selanjutnya tidak wajib membayar fidyah dan tidak juga
puasa, kelihatannya enakkan? Yang seperti ini dia tidak hukum meninggalkan membayar hutang puasa yaitu orang gila
(kutipan khutbah jum’at 20 Juni 2014)
setiap tahun kita bertemu bulan yang berkah, mari kita syukuri itu semua
karena ada orang yang bisa ketemu bulan Ramadhan tahun lalu namun tidak punya
kesempatan lagi bertemu Ramadhan tahun ini dan selanjutnya.
Berpuasa adalah kewajiban bagi setiap orang yang beriman dimanapun ia
berada, berpuasa merupakan ibadah rohaniyah karena jika kita berpuasa orang
lain tidak akan bisa tahu kalau kita sedang berpuasa berbeda dengan ibadah
lainnya yang bisa dilihat orang lain, misalnya kita pergi haji orang lain pasti
akan tahu, makanya ibadah puasa disebut ibadah rohani.
AYAT KE-183 SURAT AL-BAQOROH
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa
(Q.S al-Baqoroh:183).
Dalam bahasa Arab tulisan taqwa di awali dengan huruf تَ yang berarti Tawadu’ dengan harapan
dengan kita berpuasa maka kita akan mendapatkan sipat tawadu’ dalam kehidupan
sehari-hari setelah melawati Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan huruf ق yang berarti Qonaah, Qana’ah
adalah sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta
menjauhkan diri dari dari rasa tidakpuas dan perasaan kurang. Orang yang
memiliki sifat qana’ah memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang
ada didirinya adalah kehendak Allah
. selanjutnya huruf و Wara’
artinya Wara’menurut kebahasaan mengandung arti menjauhi dosa, lemah,
lunak hati, dan penakut. Para sufi memberikan definisi yang beragam tentang
wara’ berdasarkan pengalaman dan pemahaman masing-masing. Ibrahim ibn Adham (w 160 H/777) mengatakan
bahwa wara’ adalah meninggalkan syubhat (sesuatu yang meragukan) dan
meninggalkan sesuau yang tidak berguna. Pengertian serupa juga dikemukakan
Yunus ibn Ubayd, hanya saja ia menambahkan dengan adanya muhasabah (koreksi
terhadap diri sendiri setiap waktu)
kemudian di akhir dengan huruf ا yang berarti Ikhlas namun ada juga yang diakhiri dengan
huruf ي yang berarti yakin.
Semoga bulan Ramadhan tahun 2014 ini kita semua dapat menjalankannya dengan sepenuh hati dan semoga kita semua menjadi orang-orang yang BERTAQWA.
aamiiin..
Semoga bulan Ramadhan tahun 2014 ini kita semua dapat menjalankannya dengan sepenuh hati dan semoga kita semua menjadi orang-orang yang BERTAQWA.
aamiiin..
0 Response to "Kecelakaan beruntun Rombongan Wali Kota Jambi"
Post a Comment