Assalamu'laikum akhi & ukhti, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua

contoh makalah


MAKALAH
KURIKULUM PENDIDIKAN
“Azas-azas Pengembangan Kurikulum”




Di susun oleh kelompok II
Ø Al-Muhaajirin
Ø Siti Halimah
Ø Leni Nur Hasanah

Dosen pembimbing :
Dra. Nurazmy Azis M.Pd


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PAI
2011


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Azas Pengembangan Kurikulum ”. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Jambi,   April 2011

















BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam
Dan pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa landsasan kurikulum, dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji buku kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum tersebut kita dapat mengetahui dasar kurikulum.
Melihat bahwa sangat pentingnya mengetahui dasar kurikulum maka pemakalah mengambil tema “Dasar-Dasar Kurikulum"
2.      Rumusan Maslah
·         Apa saja dasar-dasar kurikulum?












DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………... i
Bab I…………………………………………………………………………...........            ii
  1. Pendahuluan…………………………………………………………...........            ii
  2. Rumusan masalah………………………………………………………….. ii
Daftar isi…………………………………………………………………………….            iii
Bab II………………………………………………………………………………. 1
Pembahasan……………………………………………………………………..            1
Azas Pengembangan Kurikulum…………………………………………………… 1
1.      Dasar Filosofis……………………………………………………………... 1
2.      Dasar Psikologis……………………………………………………………  2
3.      Dasar Sosiologis……………………………………………………………  3
4.      Dasar Organisatoris………………………………………………… ……... 3
Daftar pustaka………………………………………………………………………            5


 
BAB II
PEMBAHASAN
Azas Pengembangan Kurikulum
Dalam setiap kegiatan yang di lakukan seharusnya ada suatu dasar yang melandasi di lakukan kegiatan tersebut. Atau dengan kata lain, ada asas yang di jadikan dasar pertimbangan kegiatn itu. Demikian pula halnya dalam kegiatan pengembangan kurikulum, ada asas-asas yang di jadikan dasar pertimbangan kegiatan itu. Menurut S. Nasution (S. Nasution: 10), ada empat dasar yang harus di pertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, yaitu dasar filosofis, sosiologis, dan organisatoris.
1.      Dasar Filosofis
      Dasar filsafat mencakup dua masalah, yaiut filsafat dan tujuan pendidikan. Filsafat suatu negara atau pandangan hidup suatu bangsa berisi ide-ide, cita-cita, sistem nilai yang harus di pertahankan demi kelangsungan hidup bangsa itu. Tentu saja setiap negara mempunyai dasar filsafat yang berbeda satu dengan yang lain. Untuk mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai-, cita-cita, atau ide-ide yang merupakan ajaran filsafat tersebut, ia harus di warisikepada generasi berikutnya, yaitu anak didik khususnya melalui lembaga pendidikan. Di sinilah fisafat suatu bangsa akan sangat mewarnai tujuan pendidikan dalam dalam sistem pendidikan yang dijalankan. Tujuan pendidikan harus benar-benar mencerminkan filsafat hidup bangsa itu. Bahkan pada hakikatnya, ajaran filsafat itu yang memberikan ide-ide dan idealisme pendidikan. Di Indonesia, karean pancasila telah dis epakati dan diyakini bersama sebagai dasar ideal keharmonian negara, hukum daris egala hukum, dasar segala tingkah-laku, maka pancasilalah yang di jadikan dasar acuan dan tujuan pendidikan. Sistem pendidikan yang dijalankan harus mampu membentuk manusia-manusia pancasila sejati sesuai dengan pandangan hidup bangsa.


2.      Dasar Psikologis
      Psikologi juga merupakan asas yang penting yang harus di perhitungkan dalam pengembangan kegiatan kurikulum sekolah. Dalam hal in yang terutama adalah yang menyangkut ilmu jiwa belajar dan ilmu jiwa anak atau ilmu jiwa perkembangan.
a.       Ilmu jiwa belajar
      Yaitu pengetahuan tentang bagaimana proses belajar itu berlangsung dalam diri seorang. Teori tentang proses belajar akan mempengaruhi penyusunan dan penyajian kurikulum secar efektif, di samping juga menentukan pemilihan bahan pengajaran yang harus di sajikan.
b.      Ilmu jiwa anak
        Anak menduduki peranan sentral dalam penyusunan kurikulum, sebab pada dasarnya sekolah dan kurikulum memang di persiapkan untuk kepentingan anak dalam proses menuju kedesawaan dan kematangannya. Pengetahuan tentang anak mutlak di perlukan karena dari situlah akan di ketahui minat dan kebutuhannya sesuai dengan tingkat perkembangan jiwanya. Kurikulum yang disusun harus di dasarkan pada tingkat perkembangan minat demi kebutuhan anak tersebut.
    Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1) psikologi perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.
3.      Dasar Sosiologis
Kareana anak hidup dalam masyarakat, maka anak pun harus di persiapkan untuk terjun di masyarakat dengan di bekali kemampuan dan keterampilan yang di butuhkan masyarakat. Anak perlu di bekali dengan norma-norma, nilai-nilai, kebiasaan-bebiasaan yang sesuai dengan keadaan dan pandangan masyarakat. Mayarakat biasanya menginginkan agar pandangan hidup, nilai-nilai (atau ajran filsafat) yang di yakininya tetap terpelihara dengan aman. Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat dalam hal ini harus pula diperhitungkan.
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunaka dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran
4.      Dasar Organisatoris
      Seperti telah disinggung di atas, hal in berhubungan dengan masalah pengorganisasian kurikulum, yaitu tentang bentuk penyajian mata-mata pelajaran yang harus di sampaikan kepada anak, pengorgaisasian kurikulum itu (struktur horizontal) di pengaruhi oleh pandangan ilmu-ilmu jiwa, misalnya ilmu jiwa asosiasi yang menghendaki penyajian mata pelajaran secar terpisah-pisah (separate subjek curriculum), ilmu jiwa gestalt yang menganjurkan penyajian bahan pelajaran dalam bentuk unit (integrated). Dilihat secara struktur vertikal, organisasi kurikulum berhubungan dengan masalah pelaksanaan pengajaran dan pengaturan kegiatan secara keseluruhan di sekolah.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (1997) Sosial-Budaya juga menjadi dasar pengembangan kurikilim
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
Peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan. Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia – manusia yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun kehidupan masyakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat.
Israel Scheffer (Nana Syaodih Sukmadinata, 1997) mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang. Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespons dan berlandaskan pada perkembangan sosial – budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional maupun global.








DAFTAR PUSTAKA
Dakir. Perencanaan dan Azas-azas Pengembangan Kurikulum. Jakarta; Rineka Cipta, 2004.
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

0 Response to "contoh makalah"

Post a Comment